AUDIO


Hal ini sering terjadi jika kita tidak teliti terhadap semua plus minusnya kabel. Sebaiknya jangan cepat panic bila saat kalian men-setting di suatu tempat, kalian medengar nada rendah yang terlihat loyo. Ini bisa terjadi dikarenakan keterbalikan fase tersebut.
                Contoh sederhana hubungkan output dari dc player ke mixing console dan degarkan suaranya denga seksama. Kemudian tekanlah tombol reverse dari salah satu channel.dengarkan lagi suaranya, pasti salah satunya terdengar lebih baik.
4.            Mic/line
                Switch tekan ini berfungsi untuk mengubah sirkuit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input adalah mic, effect return, atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa b=disebut jack canon. Sedagka lina input menggunakan jack seperti yang sering dipakaijack gitar. Hal ini memugkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch hal ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan diantara keduanya..
                Sebagai contoh, kita dapat mencolokkan effect return dengan gain yang di set rendah pada mic input, kemudian mencolokan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak di butuhkan, kita tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback music dari tape deck /CD kita juga tinggal men-switch pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.
5.            High Pass Filter
                High pass filter akan memotong frekuensi rendah dari inpu, yaitu dari 80 Hz ke bawah. High pass filter dapat diaktifkan (IN) bila dari sumber suara tidak memproduksi suara dengan jangkauan frekuensi serendah itu. Misal-nya Hi-Hat, vocal, dan gitar (khususya akustik). Sebaliknya tidak perlu diaktifkan (OUT), terhadap channel drum (kick dan beberapa tom) dan bass gitar, karwena jika diaktifkan akan mengakibatkan channel tersebut kehilangan frekuensi rendahnya.
6.            EQ in/out
                EQ in/out merupakan switch sederhana untuk mengaktifkan dan menonaktifkan section EQ pada channel. EQ in/out juga berguna untuk membanding-kan suara yang telah di-EQ hanya dengan menekan tombol tersebut bolak-balik.
7.            Group assigns
                Group assgns, atau disebut juga subgroup assigns, hanya terdapat pada mixing console yang memiliki group. Misalkan pada mixing console tersebut tertulis 16/2, berarti 16 channel 2 output (L/R). ini menunjukkan bahwa mixing console tersebut memiliki 16 channel, 4 grup, dan 2 master L/R
                Group assigns, menentukkan kemana sinyal channel akan dikirim. Apakah ke grup atau ke master L/R misalnya dalam sebuah mixing console yang memiliki 4 grup, kita dapat mengirim semua channel drum ke grup 1, gitar dan bass ke grup 2, keyboard ke grup 3, dan vocal ke grup 4. Sedangkan bila tersebut 8 grup, kita dapat melakukan hal yang sama, namun semuanya dalam stereo. Kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R.
                Mungkin aka timbul pertanyaan, sepertiya ini tidak begitu berarti karena akhirnya seluruhnya dikirim juga ke master L/R? bukankah lebih baik mengatur langsung dari master? Tapi, keyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans dan menyeimbangkan seluruh channel dan kemudian kita gabungkan dengan bass gitar dalam grup 1-2. Pada saat itu pertunjukkan sedang berlangsung kita hanya perlu mengawasi grup 1-2 untuk mengontrol level keseluruhan channel drum dan bass. Begitu juga dengan backing  vocal atau instrument yang kita gabungkan dalam grup yang sama. Sebagian besar grup assigns juga dilengkapi dengan pan control individual.
                Menggunakan grup assigns akan sangat membantu kita mengoperasikan system pada peampilan live. Sinyal dan channel dapat dikirim ke grup mana yang kita mau atau juga dikirim ke master misalnya, kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedangkan channel dari backing vocal ke grup yang kemudian di insert gate hanya untuk grup tersebut, dan masih banyak kemungkinan lainnya.
8.            PFL dan SOLO
                Tombol PFL ( Pre-fade Listening) akan membantu pada saat mendengar (melalui headphone) channel yang tombol PFL/SOLO-Nya diaktifkan, juga untuk mengecek sinyal gain pada channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelumnya membuka fader dari channel, tekan tombol PFL, maka pada led indicator channel akan terlihat seberapa besar gain input yang masuk ( apakah overload atau terlalu kecil) sebelum suara dikirim keseluruh system.
                Pada beberapa tipe mixing console hanya terdapat tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yangditekan tombol SOLO nya ke master L/R. ingat pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain.
9.            auxiliary sends
                Dari tombol putar ini dapat dikirm sinya dari channel tersebut keluar mixing console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang  mixer). Kemudian dari tombol ini juga dapat di control level sinyal yang dikirimnya tadi. Sinyal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirimkan sinyal ke system monitpr atau juga ke berbagai macam unit effect, dan dari keluaran effect dikirm lagi ke channel yang berbeda pada mixing console.
                Mixer yang palig sedehana sekalipun sedikitnya memiliki satu atau dua aux send. Satu untuk mengirim sinyal ke monitor dan satu lagi untuk mengirim effect (echo dan reverb). Sedangkan pada mixing console yang lebih besar memiliki 4-5 atau 8 aux send yang kemudian di bagi lagi atas pre-fade atau post-fade.
10.          Pre-fade
                Pada mixer besar pada umunya terdapat auxiliary yag terbagi atas pre-fade atau post-fade. Sinyal yang dikirim dari pre-fade tidak mengalami pengaruh dari channel atau belum mengalami proses dari channel. Oleh karena itu, pre-fade yang pre-EQ-nya baik dan ideal digunakan untuk mengirim sinyal ke monitor section.
11.          Post-fade
Post-fade adalah kebalikan dari pre-fade. Semua sinyal yang dikirim melalui post-fade telah melalui proses dari channel atau ikut pegaruh dari channel fader, baik EQ maupun levelnya. Post fade serinng digunakan untuk mengirim sinyal ke effect, atau mengirim sinyal ke mixer yang terpisah untuk keperluan broadcast (stasiun TV atau radio) dan sebagianya. Tidak ada keterkaitan dalam pemilihan penggunaan auxiliary send. Bisa saja menggunakan pre-fade  mengirim sinyal ke effect karena akan mendapatkan level original dari input. Hanya saja tetap harus melakukan pengotrolan level dari effect pada saat bersamaan.
12.          auxiliary master
                Setiap auxiliary dari channel yang memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk keseluruhannya misalnya, aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 ke setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Ini berarti bahwa jika mixer memiliki 4 out, maka akan terdapat 4 auxiliary master.
                Perhatikan beberapa tombol jenis aux master, effect master, monitor master, atau sesuatu yang lebih kurang berfungsi sama. Untuk setting awal, putar tombol tersebut pada posisi pukul 2, kemudian lakukan setting pada channel. Jika ternyata masih kurang kuat, tambahkan lagi atau terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung pada situasi.
13.          Auxiliary return
                Sinyal yang telah dikirim melalu auxiliary out ke unit effect apakah delay, reverb, atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk menggabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari sinyal orisinil sumber tadi. Walaupun cukup banyak juga mixing console yang memilki pengaturan effect return secara khusus yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensic geser).
                Bila memang masih terdapat channel yang daoat digunakan sebagai masuknya effect, kita dapat melakukan pengaturan dengan selider yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standar. Namun, pengaturan dengan aux return juga sama sperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan memutar kearah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect.
                Perhatikan! Jika kalian membuka sedikit saja aux send dari channel yang telah digunakan sebagai effect return, akan berakibat feedback dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dri channel, kemudian periksa aux send pada channel.
14.          Panel Belakang
                Panel belakang mixing console menjadi salah satu yang sangat penting untuk di perhatikan, karena disinilah seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung, termasuk kabel snake, tape deck tape/CD, atau juga untuk mengirim atau menerima effect (send atau return,)  sampai ke main output (untuk mengirim system utama). Berbeda tipe mixing console akan berbeda pula posisi panel belakangnya (kalau teliti pasti tidak akan terlalu membingungkan). Untuk setiap channel terdapat terminak masukkan mic yang biasanya terdiri dari konektor XLR. Namun ada yang selain mic, namun terpisah (biasanya dengan jack gitar blance/TRS).
15. Insert
                Insert digunakan untuk mengolah sinyal melalui effect seperti gate, compressor, atau EQ hanya untuk channel yang di insert. Fungsinya bisa kita inginkan menggunakan effect atau apapun untuk memproses satu channel saja yang kita inginkan, karena insert adalah jalur untuk mengalirkan dan menerima kembali.

Nightscapes Photography


Teknik Fotografi - Ide pemotretan di malam hari bisa menjadi hal yang sedikit rumit bagi seorang fotografer pemula, tetapi bagaimanapun juga dunia fotografi adalah seni, karya serta sebuah teknologi yang sepenuhnya berhubungan dengan cahaya. Apapun itu bentuk fotografinya, entah itu film atau digital tidak menjadi masalah, yang pasti adalah Kita membutuhkan cahaya untuk membuat sebuah foto.


Malam hari adalah suatu kondisi waktu dimana tidak ada sama sekali cahaya matahari, dan bagi kebanyakan orang berpikir itu adalah waktu yang tidak tepat untuk melakukan aktivitas fotografi. Dalam pengartian yang lebih luas, pemahaman intuitif serta tingkat kepentingan cahaya mutlak harus ada di dalam fotografi. Bagi fotografer, malam bisa menjadi sebuah tantangan bagi mereka, karena pada waktu itu lah seorang fotografer tidak menemui berkas-berkas cahaya yang indah turun dari langit yang terpantul ke seluruh penjuru detail subyek dan semuanya bisa menjadikan sebuah foto bisa tampak sangat menarik. Menantang bukan berarti tidak mungkin, fotografi malam hari tidak saja tidak mungkin, tetapi akan menjadi sebuah wadah menuangkan kreatifitas serta bisa membantu Anda memberikan style pada hasil kerja fotografi Anda.

Malam Hari

Luangkan sedikit waktu Anda ketika malam hari tiba, pergi keluar nikmati remang-remang yang ada setelah matahari tenggelam. Latih mata Anda dengan mengobservasi lingkungan sekitar, temukan semua perbedaan antara siang hari dan malam hari, semua hal yang benar-benar unik anda temuakan di malam hari. Perhatikan bagaimana bayangan tercipta di kolam-kolam taman kota, bagaimana warna-warni termutasi serta bercampur baur dengan lampu taman serta lampu jalanan. Rasakan nuansa malam hari, seberapa besar cahaya malam hari bisa merubah penampilan sebuah pohon besar, atau mobil yang sedang di parkir di ujung jalan, yang biasanya tampak begitu membosankan dan ketika malam hari akan tampak berkilauan di bawah sinar rembulan.

Kota di Malam Hari

Pemandangan perkotaan pada waktu malam hari bisa menjadi wadah menggali kreatifitas bagi seorang fotografer. Tidak ada cahaya matahari sama sekali, tetapi terdapat begitu banyak titik-titik sumber cahaya dengan kualitas tone cahaya yang unik dari berbagai arah. akan mencoba berbagi pengalaman ketika melakukan kegiatan fotografi di malam hari ke dalam beberapa rekomendasi di bawah ini, dengan membaca artikel ini secara penuh, harapan kami Anda mampu untuk menggali kemampuan Anda untuk mengambil foto-foto terbaik Anda.

 

Perangkat fotografi yang tepat

Anda tidak akan bisa memotret keindahan malam hari hanya dengan kamera saku, dimana di dalam sistem kamera tersebut tidak memiliki kendali penuh terhadap fitur-fitur fotografi. Anda akan kesulitan mendapatkan gambar impian Anda jika hanya mengandalkan pemotretan bisa (bidik dan jepret). Untuk memotret di malam hari setidaknya bawa serta perangkat-perangkat di bawah ini beserta Anda:
  • Tripod, kokoh tetapi cukup ringan memudahkan untuk mobilitas.
  • DSLR
  • Remote Shutter Release
  • Lensa wide-angle (Optional), kebanyakan foto dramatis di malam hari dihasilkan oleh lensa wide
  • Lens hood, berfungsi untuk mengurangi flare lensa.

Mungkin timbul pertanyaan pada diri Anda, kenapa tidak ada rekomendasi tentang penggunaan flash? Artikel ini mengasumsikan Anda berada di tengah kota dan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik cukup kecil sekali, dan Anda masih bisa melihat suasana kota dengan intensitas cahaya yang cukup. Keadaaan serta kondisi sebuah kota mungkin bervariasi, jadi jika Anda merasa perlu untuk membawa flash, maka tidak ada salahnya Anda membawanya, toh perangkat fotografi tersebut cukup ringan untuk di bawa bukan? 

 

Kenali dan pahami perangkat fotografi yang Anda bawa

Kemungkinan besar Anda akan menemui kegelapan, tentu saja karena pada saat itu adalah malam hari. Pastikan Anda tahu dan mengerti bagaimana mengoperasikan DSLR di dalam gelap. Alangkah baiknya jika Anda melakukan pengaturan terlebih dahulu sebelum berangkat dan semuanya siap pada saat pemotretan. Anda juga harus terbiasa dengan bagaimana cara memasang remote shutter release serta tripod. Memang hal tersebut merupakan hal yang sepele serta mudah, tetapi jika di lakukan dalam kegelapan tentunya akan sedkit merepotkan.

Cobalah mengenali karakter lensa serta kamera Anda, bagaimana ketika kamera berinteraksi dengan kondisi cahaya minim. Beberapa kamera mungkin bisa lebih baik melakukan auto-focus ketika berada di cahaya remang. Anda kemungkinan besar harus menggunakan manual-focus untuk mendapatkan hasil terbaik, jika AF terus menerus mencari titik fokus, Anda bisa melakukan cara alternatif dengan mengarahkan kamera ke bulan atau sumber cahaya di kejauhan, biarkan AF memfokuskan pada titik paling jauh, komposisi ulang dan potretlah. Hasil pemotretan DSLR juga bervariasi pada pengaturan ISO tinggi serta long-exposure (tingkat noise). Jika Anda memang bertujuan merekam pergerakan dan ingin menangkapnya dalam freeze-frame maka tentunya Anda akan menggunakan ISO tinggi, dan mungkin juga bukaan lensa yang sangat lebar. Hal yang perlu diingat adalah sebuah tripod bisa menjadi tumpuan DSLR di satu tempat, tetapi tidak efektif untuk merekam pergerakan sebuah subyek.

 

Ketahui apa yang Anda inginkan

Apakah Anda mencari freeze-frame di dalam kegelapan? hal tersebut bisa dikatakan sangat sulit jika berbicara tentang teknologi kamera yang Anda gunakan. Anda akan memerlukan pengaturan ISO yang cukup tinggi serta menggunakan lensa yang cukup cepat (bukaan lebar seperti f/2.8 atau f/1.7). Hasilnya pasti akan memiliki kedalaman fokus yang sempit dan berpotensial sekali memiliki banyak noise. Anda juga akan memerlukan ISO tinggi serta aperture cepat jika mencoba untuk memotret tanpa tripod, mungkin bisa Anda lakukan dengan teknologi pada kamera baru, tetapi bersiaplah melakukan pengurangan noise pada saat mengolah foto-foto tersebut.

Akan berkebalikan jika Anda ingin membuat foto atau gambar berkas cahaya dari mobil yang melewati jalan raya atau menggunakan long-exposures untuk mengambil fenomena cahaya di malam hari. Anda bisa menggunakan ISO rendah (contoh : 100) untuk mengurangi noise dan bukaan kecil (small-aperture) f/8 yang bisa melebarkan depth-of-field. Hal ini berarti shutter akan terbuka lebih lama, membiarkan cahaya lampu-lampu mobil masuk dan mengisi frame dengan lebih detail ke dalam sensor kamera. Yang harus Anda perhatikan adalah, bahwa kebanyakan DSLR memiliki pengaturan shutter otomatis sampai pada 30 detik, jadi jika Anda membutuhkan shutter lebih lama untuk mendapatkan exposure yang tepat maka Anda harus tahu bagaimana menggunakan mode Bulb pada kamera Anda. Bulb merupakan mode kamera dimana shutter-speed ditentukan dari berapa lama Anda menekan tombol shutter-release, dan akan sangat membantu jika Anda menggunakan tripod.

Satu hal yang juga perlu diingat bahwa sejauh ini sensor digital memiliki karakter lebih lama shutter terbuka, maka noise yang tercipta juga akan semakin banyak, hal ini terlepas dari pengaturan ISO di dalam kamera. Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa memanfaatkan fitur Noise-Reduction yang ada di dalam kamera Anda. Kebanyakan DSLR secara otomatis melakukan hal ini pada saat pengambilan gambar long-exposures, dan biasanya waktu yang dibutuhkan adalah sama dengan rentang waktu shutter terbuka.

 

Kenali Kota Anda

Setiap kota pasti berbeda, dari tata kota, tempat-tempat menarik, penduduk, semuanya membentuk karakter kota tersebut, dan semua elemen-elemen itu kecuali tata-kota pasti berubah ketika malam hari tiba. Anda seharusnya paling tidak memiliki pengetahuan dan mengenal tentang kota yang akan Anda potret di malam hari, Atau bisa juga Anda membawa serta teman atau seseorang yang lebih mengenal kota tersebut. Kota-kota besar selalu menawarkan peluang besar untuk melakukan pemotretan arsitektural yang artistik. Kota besar juga bisa menjadi berbahaya di malam hari, khususnya bagi seorang fotografer yang berkalung kamera berharga jutaan rupiah.

Kenali Kota Anda untuk alasan keamanan, sebelum Anda turun ke jalan dengan kamera menggelantung di leher. Cobalah berjalan keliling kota di siang hari! kenali jalanan serta di mana tempat-tempat seperti taman, patung, monumen yang membuat Anda tertarik. Pergilah juga keluar di malam hari tanpa kamera, dan kenali bagaimana semuanya terlihat di malam hari.

Tetap waspada dan bukalah mata Anda, perhatikan keadaan sekitar dan berjalanlah dengan rasa percaya diri, jangan sampai Anda terlihat seperti seorang turis yang sedang memotret. Memotretlah secara berkelompok jika itu memungkinkan, atau setidaknya pergilah bersama seorang teman yang bisa melihat apa yang terjadi di belakang Anda.


Anda juga bisa melakukan aktivitas Nightscapes ini pada saat semua penduduk kota terlelap. Seperti pada saat sebelum subuh di hari Minggu sekitar pukul 3:30 atau 4:00, kafe-kafe pinggir jalan sudah tutup, kondisi malam hari masih sama gelapnya, dan cahaya lampu juga masih dengan kualitas yang sama kecuali hal ini tidak berlaku jika Anda memang bertujuan memotret kehidupan malam di sepanjang jalanan kota. Memotret pada saat subuh juga akan memberikan sensasi perubahan warna dari langit yang hitam perlahan-lahan berubah menjadi kemerahan seiring dengan terbitnya matahari, dan pada akhirnya Anda akan mendapatkan "magic-hour" yang berasal dari matahari itu sendiri.

 

Kenali Cuaca

Pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya dalam nightscape photography adalah cuaca. Percaya atau tidak pemandangan kota di malam hari akan terasa menakjubkan setelah hujan deras dan menyebabkan jalanan basah yang berkilauan memantulkan cahaya lampu kota, tetapi hujan yang turun dengan derasnya pada saat Anda memotret akan menjadi kejadian yang menjengkelkan. Anda juga perlu memperhatikan bagaimana perubahan langit, dan persiapkan diri Anda menghadapi cuaca buruk, jika Anda merasa akan turun hujan pada saat itu alangkah baiknya jika mambawa jas hujan serta pelindung perangkat fotografi Anda. Sempatkan untuk melihat prakiraan cuaca di televisi siapa tahu Anda bisa memotret di jalanan setelah hujan reda.

Fotografi Cityscapes di malam hari bisa menjadi suatu pengalaman yang menarik dan tentunya akan melatih kreativitas serta membantu menemukan gaya fotografi Anda sendiri. Cahaya serta bayangan memiliki perilaku berbeda pada saat tidak ada cahaya matahari. Cahaya-cahaya tersebut menghasilkan perubahan warna tone serta expresi yang memiliki karakter unik. Coba perhatikan bayangan yang tercipta di kolam taman kota dan di sudut-sudut bangunan pencakar langit. Bagi seorang fotografer yang ingin melakukan aktivitas fotografi cityscapes di malam hari adalah tetap utamakan keselamatan, setelah itu bukalah mata untuk berimajinasi, temukan dan ambil foto-foto low-light yang bagus, cobalah hal-hal yang baru, jangan selalu mengikuti aturan fotografi, bersenang-senanglah!

Pengertian Audio



Audio Dalam sistem komunikasi bercirikan suara, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem - sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan / penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lainnya.



MACAM - MACAM AUDIO
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRk_KaNspSi255P9AS7syrF_7UcB_1hLjs28jh6pHDiqJFBmTNMRHAuXos_RzbjCg-CzTU9m743p3NqOANGT3BWqQbuG0zImQ7gIt-xikqX5vvhcivgEq9jOw_vWX51CvppsyN2iL8p2c4/s200/image_main_audio_visual.jpg

Audio visual : Perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater, dsb.


Audio Streaming : istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet. Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer kita bila download-nya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload file-nya sekaligus. Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya Winamp (mp3), RealAudio (ram) dan liquid radio.


Audio Modem Riser: Sebuah kartu plug-in untuk motherboard Intel yang memuat sirkuit audio dan atau sirkuit modem. AMR memuat fungsi-fungsi analog (kode-kode) yang dipelukan untuk operasi modem dan atau audio

 

Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod

Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musikanalog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :

§  MP3

MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

§  WAV

WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.

§  AAC

AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

§  WMA

Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.

§  Ogg Vorbis

Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.

Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi padabitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

§  Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.

§  MIDI

Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.


Minggu, 24 Februari 2013

AUDIO

Diposting oleh Rianti Kesuma di 18.18 0 komentar

Hal ini sering terjadi jika kita tidak teliti terhadap semua plus minusnya kabel. Sebaiknya jangan cepat panic bila saat kalian men-setting di suatu tempat, kalian medengar nada rendah yang terlihat loyo. Ini bisa terjadi dikarenakan keterbalikan fase tersebut.
                Contoh sederhana hubungkan output dari dc player ke mixing console dan degarkan suaranya denga seksama. Kemudian tekanlah tombol reverse dari salah satu channel.dengarkan lagi suaranya, pasti salah satunya terdengar lebih baik.
4.            Mic/line
                Switch tekan ini berfungsi untuk mengubah sirkuit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input adalah mic, effect return, atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa b=disebut jack canon. Sedagka lina input menggunakan jack seperti yang sering dipakaijack gitar. Hal ini memugkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch hal ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan diantara keduanya..
                Sebagai contoh, kita dapat mencolokkan effect return dengan gain yang di set rendah pada mic input, kemudian mencolokan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak di butuhkan, kita tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback music dari tape deck /CD kita juga tinggal men-switch pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.
5.            High Pass Filter
                High pass filter akan memotong frekuensi rendah dari inpu, yaitu dari 80 Hz ke bawah. High pass filter dapat diaktifkan (IN) bila dari sumber suara tidak memproduksi suara dengan jangkauan frekuensi serendah itu. Misal-nya Hi-Hat, vocal, dan gitar (khususya akustik). Sebaliknya tidak perlu diaktifkan (OUT), terhadap channel drum (kick dan beberapa tom) dan bass gitar, karwena jika diaktifkan akan mengakibatkan channel tersebut kehilangan frekuensi rendahnya.
6.            EQ in/out
                EQ in/out merupakan switch sederhana untuk mengaktifkan dan menonaktifkan section EQ pada channel. EQ in/out juga berguna untuk membanding-kan suara yang telah di-EQ hanya dengan menekan tombol tersebut bolak-balik.
7.            Group assigns
                Group assgns, atau disebut juga subgroup assigns, hanya terdapat pada mixing console yang memiliki group. Misalkan pada mixing console tersebut tertulis 16/2, berarti 16 channel 2 output (L/R). ini menunjukkan bahwa mixing console tersebut memiliki 16 channel, 4 grup, dan 2 master L/R
                Group assigns, menentukkan kemana sinyal channel akan dikirim. Apakah ke grup atau ke master L/R misalnya dalam sebuah mixing console yang memiliki 4 grup, kita dapat mengirim semua channel drum ke grup 1, gitar dan bass ke grup 2, keyboard ke grup 3, dan vocal ke grup 4. Sedangkan bila tersebut 8 grup, kita dapat melakukan hal yang sama, namun semuanya dalam stereo. Kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R.
                Mungkin aka timbul pertanyaan, sepertiya ini tidak begitu berarti karena akhirnya seluruhnya dikirim juga ke master L/R? bukankah lebih baik mengatur langsung dari master? Tapi, keyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans dan menyeimbangkan seluruh channel dan kemudian kita gabungkan dengan bass gitar dalam grup 1-2. Pada saat itu pertunjukkan sedang berlangsung kita hanya perlu mengawasi grup 1-2 untuk mengontrol level keseluruhan channel drum dan bass. Begitu juga dengan backing  vocal atau instrument yang kita gabungkan dalam grup yang sama. Sebagian besar grup assigns juga dilengkapi dengan pan control individual.
                Menggunakan grup assigns akan sangat membantu kita mengoperasikan system pada peampilan live. Sinyal dan channel dapat dikirim ke grup mana yang kita mau atau juga dikirim ke master misalnya, kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedangkan channel dari backing vocal ke grup yang kemudian di insert gate hanya untuk grup tersebut, dan masih banyak kemungkinan lainnya.
8.            PFL dan SOLO
                Tombol PFL ( Pre-fade Listening) akan membantu pada saat mendengar (melalui headphone) channel yang tombol PFL/SOLO-Nya diaktifkan, juga untuk mengecek sinyal gain pada channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelumnya membuka fader dari channel, tekan tombol PFL, maka pada led indicator channel akan terlihat seberapa besar gain input yang masuk ( apakah overload atau terlalu kecil) sebelum suara dikirim keseluruh system.
                Pada beberapa tipe mixing console hanya terdapat tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yangditekan tombol SOLO nya ke master L/R. ingat pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain.
9.            auxiliary sends
                Dari tombol putar ini dapat dikirm sinya dari channel tersebut keluar mixing console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang  mixer). Kemudian dari tombol ini juga dapat di control level sinyal yang dikirimnya tadi. Sinyal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirimkan sinyal ke system monitpr atau juga ke berbagai macam unit effect, dan dari keluaran effect dikirm lagi ke channel yang berbeda pada mixing console.
                Mixer yang palig sedehana sekalipun sedikitnya memiliki satu atau dua aux send. Satu untuk mengirim sinyal ke monitor dan satu lagi untuk mengirim effect (echo dan reverb). Sedangkan pada mixing console yang lebih besar memiliki 4-5 atau 8 aux send yang kemudian di bagi lagi atas pre-fade atau post-fade.
10.          Pre-fade
                Pada mixer besar pada umunya terdapat auxiliary yag terbagi atas pre-fade atau post-fade. Sinyal yang dikirim dari pre-fade tidak mengalami pengaruh dari channel atau belum mengalami proses dari channel. Oleh karena itu, pre-fade yang pre-EQ-nya baik dan ideal digunakan untuk mengirim sinyal ke monitor section.
11.          Post-fade
Post-fade adalah kebalikan dari pre-fade. Semua sinyal yang dikirim melalui post-fade telah melalui proses dari channel atau ikut pegaruh dari channel fader, baik EQ maupun levelnya. Post fade serinng digunakan untuk mengirim sinyal ke effect, atau mengirim sinyal ke mixer yang terpisah untuk keperluan broadcast (stasiun TV atau radio) dan sebagianya. Tidak ada keterkaitan dalam pemilihan penggunaan auxiliary send. Bisa saja menggunakan pre-fade  mengirim sinyal ke effect karena akan mendapatkan level original dari input. Hanya saja tetap harus melakukan pengotrolan level dari effect pada saat bersamaan.
12.          auxiliary master
                Setiap auxiliary dari channel yang memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk keseluruhannya misalnya, aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 ke setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Ini berarti bahwa jika mixer memiliki 4 out, maka akan terdapat 4 auxiliary master.
                Perhatikan beberapa tombol jenis aux master, effect master, monitor master, atau sesuatu yang lebih kurang berfungsi sama. Untuk setting awal, putar tombol tersebut pada posisi pukul 2, kemudian lakukan setting pada channel. Jika ternyata masih kurang kuat, tambahkan lagi atau terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung pada situasi.
13.          Auxiliary return
                Sinyal yang telah dikirim melalu auxiliary out ke unit effect apakah delay, reverb, atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk menggabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari sinyal orisinil sumber tadi. Walaupun cukup banyak juga mixing console yang memilki pengaturan effect return secara khusus yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensic geser).
                Bila memang masih terdapat channel yang daoat digunakan sebagai masuknya effect, kita dapat melakukan pengaturan dengan selider yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standar. Namun, pengaturan dengan aux return juga sama sperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan memutar kearah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect.
                Perhatikan! Jika kalian membuka sedikit saja aux send dari channel yang telah digunakan sebagai effect return, akan berakibat feedback dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dri channel, kemudian periksa aux send pada channel.
14.          Panel Belakang
                Panel belakang mixing console menjadi salah satu yang sangat penting untuk di perhatikan, karena disinilah seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung, termasuk kabel snake, tape deck tape/CD, atau juga untuk mengirim atau menerima effect (send atau return,)  sampai ke main output (untuk mengirim system utama). Berbeda tipe mixing console akan berbeda pula posisi panel belakangnya (kalau teliti pasti tidak akan terlalu membingungkan). Untuk setiap channel terdapat terminak masukkan mic yang biasanya terdiri dari konektor XLR. Namun ada yang selain mic, namun terpisah (biasanya dengan jack gitar blance/TRS).
15. Insert
                Insert digunakan untuk mengolah sinyal melalui effect seperti gate, compressor, atau EQ hanya untuk channel yang di insert. Fungsinya bisa kita inginkan menggunakan effect atau apapun untuk memproses satu channel saja yang kita inginkan, karena insert adalah jalur untuk mengalirkan dan menerima kembali.

Senin, 11 Februari 2013

Nightscapes Photography

Diposting oleh Rianti Kesuma di 17.03 0 komentar

Teknik Fotografi - Ide pemotretan di malam hari bisa menjadi hal yang sedikit rumit bagi seorang fotografer pemula, tetapi bagaimanapun juga dunia fotografi adalah seni, karya serta sebuah teknologi yang sepenuhnya berhubungan dengan cahaya. Apapun itu bentuk fotografinya, entah itu film atau digital tidak menjadi masalah, yang pasti adalah Kita membutuhkan cahaya untuk membuat sebuah foto.


Malam hari adalah suatu kondisi waktu dimana tidak ada sama sekali cahaya matahari, dan bagi kebanyakan orang berpikir itu adalah waktu yang tidak tepat untuk melakukan aktivitas fotografi. Dalam pengartian yang lebih luas, pemahaman intuitif serta tingkat kepentingan cahaya mutlak harus ada di dalam fotografi. Bagi fotografer, malam bisa menjadi sebuah tantangan bagi mereka, karena pada waktu itu lah seorang fotografer tidak menemui berkas-berkas cahaya yang indah turun dari langit yang terpantul ke seluruh penjuru detail subyek dan semuanya bisa menjadikan sebuah foto bisa tampak sangat menarik. Menantang bukan berarti tidak mungkin, fotografi malam hari tidak saja tidak mungkin, tetapi akan menjadi sebuah wadah menuangkan kreatifitas serta bisa membantu Anda memberikan style pada hasil kerja fotografi Anda.

Malam Hari

Luangkan sedikit waktu Anda ketika malam hari tiba, pergi keluar nikmati remang-remang yang ada setelah matahari tenggelam. Latih mata Anda dengan mengobservasi lingkungan sekitar, temukan semua perbedaan antara siang hari dan malam hari, semua hal yang benar-benar unik anda temuakan di malam hari. Perhatikan bagaimana bayangan tercipta di kolam-kolam taman kota, bagaimana warna-warni termutasi serta bercampur baur dengan lampu taman serta lampu jalanan. Rasakan nuansa malam hari, seberapa besar cahaya malam hari bisa merubah penampilan sebuah pohon besar, atau mobil yang sedang di parkir di ujung jalan, yang biasanya tampak begitu membosankan dan ketika malam hari akan tampak berkilauan di bawah sinar rembulan.

Kota di Malam Hari

Pemandangan perkotaan pada waktu malam hari bisa menjadi wadah menggali kreatifitas bagi seorang fotografer. Tidak ada cahaya matahari sama sekali, tetapi terdapat begitu banyak titik-titik sumber cahaya dengan kualitas tone cahaya yang unik dari berbagai arah. akan mencoba berbagi pengalaman ketika melakukan kegiatan fotografi di malam hari ke dalam beberapa rekomendasi di bawah ini, dengan membaca artikel ini secara penuh, harapan kami Anda mampu untuk menggali kemampuan Anda untuk mengambil foto-foto terbaik Anda.

 

Perangkat fotografi yang tepat

Anda tidak akan bisa memotret keindahan malam hari hanya dengan kamera saku, dimana di dalam sistem kamera tersebut tidak memiliki kendali penuh terhadap fitur-fitur fotografi. Anda akan kesulitan mendapatkan gambar impian Anda jika hanya mengandalkan pemotretan bisa (bidik dan jepret). Untuk memotret di malam hari setidaknya bawa serta perangkat-perangkat di bawah ini beserta Anda:
  • Tripod, kokoh tetapi cukup ringan memudahkan untuk mobilitas.
  • DSLR
  • Remote Shutter Release
  • Lensa wide-angle (Optional), kebanyakan foto dramatis di malam hari dihasilkan oleh lensa wide
  • Lens hood, berfungsi untuk mengurangi flare lensa.

Mungkin timbul pertanyaan pada diri Anda, kenapa tidak ada rekomendasi tentang penggunaan flash? Artikel ini mengasumsikan Anda berada di tengah kota dan kemungkinan terjadinya pemadaman listrik cukup kecil sekali, dan Anda masih bisa melihat suasana kota dengan intensitas cahaya yang cukup. Keadaaan serta kondisi sebuah kota mungkin bervariasi, jadi jika Anda merasa perlu untuk membawa flash, maka tidak ada salahnya Anda membawanya, toh perangkat fotografi tersebut cukup ringan untuk di bawa bukan? 

 

Kenali dan pahami perangkat fotografi yang Anda bawa

Kemungkinan besar Anda akan menemui kegelapan, tentu saja karena pada saat itu adalah malam hari. Pastikan Anda tahu dan mengerti bagaimana mengoperasikan DSLR di dalam gelap. Alangkah baiknya jika Anda melakukan pengaturan terlebih dahulu sebelum berangkat dan semuanya siap pada saat pemotretan. Anda juga harus terbiasa dengan bagaimana cara memasang remote shutter release serta tripod. Memang hal tersebut merupakan hal yang sepele serta mudah, tetapi jika di lakukan dalam kegelapan tentunya akan sedkit merepotkan.

Cobalah mengenali karakter lensa serta kamera Anda, bagaimana ketika kamera berinteraksi dengan kondisi cahaya minim. Beberapa kamera mungkin bisa lebih baik melakukan auto-focus ketika berada di cahaya remang. Anda kemungkinan besar harus menggunakan manual-focus untuk mendapatkan hasil terbaik, jika AF terus menerus mencari titik fokus, Anda bisa melakukan cara alternatif dengan mengarahkan kamera ke bulan atau sumber cahaya di kejauhan, biarkan AF memfokuskan pada titik paling jauh, komposisi ulang dan potretlah. Hasil pemotretan DSLR juga bervariasi pada pengaturan ISO tinggi serta long-exposure (tingkat noise). Jika Anda memang bertujuan merekam pergerakan dan ingin menangkapnya dalam freeze-frame maka tentunya Anda akan menggunakan ISO tinggi, dan mungkin juga bukaan lensa yang sangat lebar. Hal yang perlu diingat adalah sebuah tripod bisa menjadi tumpuan DSLR di satu tempat, tetapi tidak efektif untuk merekam pergerakan sebuah subyek.

 

Ketahui apa yang Anda inginkan

Apakah Anda mencari freeze-frame di dalam kegelapan? hal tersebut bisa dikatakan sangat sulit jika berbicara tentang teknologi kamera yang Anda gunakan. Anda akan memerlukan pengaturan ISO yang cukup tinggi serta menggunakan lensa yang cukup cepat (bukaan lebar seperti f/2.8 atau f/1.7). Hasilnya pasti akan memiliki kedalaman fokus yang sempit dan berpotensial sekali memiliki banyak noise. Anda juga akan memerlukan ISO tinggi serta aperture cepat jika mencoba untuk memotret tanpa tripod, mungkin bisa Anda lakukan dengan teknologi pada kamera baru, tetapi bersiaplah melakukan pengurangan noise pada saat mengolah foto-foto tersebut.

Akan berkebalikan jika Anda ingin membuat foto atau gambar berkas cahaya dari mobil yang melewati jalan raya atau menggunakan long-exposures untuk mengambil fenomena cahaya di malam hari. Anda bisa menggunakan ISO rendah (contoh : 100) untuk mengurangi noise dan bukaan kecil (small-aperture) f/8 yang bisa melebarkan depth-of-field. Hal ini berarti shutter akan terbuka lebih lama, membiarkan cahaya lampu-lampu mobil masuk dan mengisi frame dengan lebih detail ke dalam sensor kamera. Yang harus Anda perhatikan adalah, bahwa kebanyakan DSLR memiliki pengaturan shutter otomatis sampai pada 30 detik, jadi jika Anda membutuhkan shutter lebih lama untuk mendapatkan exposure yang tepat maka Anda harus tahu bagaimana menggunakan mode Bulb pada kamera Anda. Bulb merupakan mode kamera dimana shutter-speed ditentukan dari berapa lama Anda menekan tombol shutter-release, dan akan sangat membantu jika Anda menggunakan tripod.

Satu hal yang juga perlu diingat bahwa sejauh ini sensor digital memiliki karakter lebih lama shutter terbuka, maka noise yang tercipta juga akan semakin banyak, hal ini terlepas dari pengaturan ISO di dalam kamera. Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa memanfaatkan fitur Noise-Reduction yang ada di dalam kamera Anda. Kebanyakan DSLR secara otomatis melakukan hal ini pada saat pengambilan gambar long-exposures, dan biasanya waktu yang dibutuhkan adalah sama dengan rentang waktu shutter terbuka.

 

Kenali Kota Anda

Setiap kota pasti berbeda, dari tata kota, tempat-tempat menarik, penduduk, semuanya membentuk karakter kota tersebut, dan semua elemen-elemen itu kecuali tata-kota pasti berubah ketika malam hari tiba. Anda seharusnya paling tidak memiliki pengetahuan dan mengenal tentang kota yang akan Anda potret di malam hari, Atau bisa juga Anda membawa serta teman atau seseorang yang lebih mengenal kota tersebut. Kota-kota besar selalu menawarkan peluang besar untuk melakukan pemotretan arsitektural yang artistik. Kota besar juga bisa menjadi berbahaya di malam hari, khususnya bagi seorang fotografer yang berkalung kamera berharga jutaan rupiah.

Kenali Kota Anda untuk alasan keamanan, sebelum Anda turun ke jalan dengan kamera menggelantung di leher. Cobalah berjalan keliling kota di siang hari! kenali jalanan serta di mana tempat-tempat seperti taman, patung, monumen yang membuat Anda tertarik. Pergilah juga keluar di malam hari tanpa kamera, dan kenali bagaimana semuanya terlihat di malam hari.

Tetap waspada dan bukalah mata Anda, perhatikan keadaan sekitar dan berjalanlah dengan rasa percaya diri, jangan sampai Anda terlihat seperti seorang turis yang sedang memotret. Memotretlah secara berkelompok jika itu memungkinkan, atau setidaknya pergilah bersama seorang teman yang bisa melihat apa yang terjadi di belakang Anda.


Anda juga bisa melakukan aktivitas Nightscapes ini pada saat semua penduduk kota terlelap. Seperti pada saat sebelum subuh di hari Minggu sekitar pukul 3:30 atau 4:00, kafe-kafe pinggir jalan sudah tutup, kondisi malam hari masih sama gelapnya, dan cahaya lampu juga masih dengan kualitas yang sama kecuali hal ini tidak berlaku jika Anda memang bertujuan memotret kehidupan malam di sepanjang jalanan kota. Memotret pada saat subuh juga akan memberikan sensasi perubahan warna dari langit yang hitam perlahan-lahan berubah menjadi kemerahan seiring dengan terbitnya matahari, dan pada akhirnya Anda akan mendapatkan "magic-hour" yang berasal dari matahari itu sendiri.

 

Kenali Cuaca

Pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya dalam nightscape photography adalah cuaca. Percaya atau tidak pemandangan kota di malam hari akan terasa menakjubkan setelah hujan deras dan menyebabkan jalanan basah yang berkilauan memantulkan cahaya lampu kota, tetapi hujan yang turun dengan derasnya pada saat Anda memotret akan menjadi kejadian yang menjengkelkan. Anda juga perlu memperhatikan bagaimana perubahan langit, dan persiapkan diri Anda menghadapi cuaca buruk, jika Anda merasa akan turun hujan pada saat itu alangkah baiknya jika mambawa jas hujan serta pelindung perangkat fotografi Anda. Sempatkan untuk melihat prakiraan cuaca di televisi siapa tahu Anda bisa memotret di jalanan setelah hujan reda.

Fotografi Cityscapes di malam hari bisa menjadi suatu pengalaman yang menarik dan tentunya akan melatih kreativitas serta membantu menemukan gaya fotografi Anda sendiri. Cahaya serta bayangan memiliki perilaku berbeda pada saat tidak ada cahaya matahari. Cahaya-cahaya tersebut menghasilkan perubahan warna tone serta expresi yang memiliki karakter unik. Coba perhatikan bayangan yang tercipta di kolam taman kota dan di sudut-sudut bangunan pencakar langit. Bagi seorang fotografer yang ingin melakukan aktivitas fotografi cityscapes di malam hari adalah tetap utamakan keselamatan, setelah itu bukalah mata untuk berimajinasi, temukan dan ambil foto-foto low-light yang bagus, cobalah hal-hal yang baru, jangan selalu mengikuti aturan fotografi, bersenang-senanglah!

Pengertian Audio

Diposting oleh Rianti Kesuma di 16.42 0 komentar


Audio Dalam sistem komunikasi bercirikan suara, sinyal elektrik digunakan untuk membawa unsur bunyi. Istilah ini juga biasa digunakan untuk menerangkan sistem - sistem yang berkaitan dengan proses perekaman dan transmisi yaitu sistem pengambilan / penangkapan suara, sambungan transmisi pembawa bunyi, amplifier dan lainnya.



MACAM - MACAM AUDIO
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRk_KaNspSi255P9AS7syrF_7UcB_1hLjs28jh6pHDiqJFBmTNMRHAuXos_RzbjCg-CzTU9m743p3NqOANGT3BWqQbuG0zImQ7gIt-xikqX5vvhcivgEq9jOw_vWX51CvppsyN2iL8p2c4/s200/image_main_audio_visual.jpg

Audio visual : Perangkat soundsistem yang dilengkapi dengan penampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi, home theater, dsb.


Audio Streaming : istilah yang dipergunakan untuk mendengarkan siaran secara live melalui Internet. Berbeda dengan cara lain, yakni men-download file dan menjalankannya di komputer kita bila download-nya sudah selesai, dengan streaming kita dapat mendengarnya langsung tanpa perlu mendownload file-nya sekaligus. Ada bermacam-macam audio streaming, misalnya Winamp (mp3), RealAudio (ram) dan liquid radio.


Audio Modem Riser: Sebuah kartu plug-in untuk motherboard Intel yang memuat sirkuit audio dan atau sirkuit modem. AMR memuat fungsi-fungsi analog (kode-kode) yang dipelukan untuk operasi modem dan atau audio

 

Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod

Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musikanalog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :

§  MP3

MP3 (MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.

§  WAV

WAV merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karenanya berukuran besar.

§  AAC

AAC adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.

§  WMA

Format yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.

§  Ogg Vorbis

Ogg Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan file dengan format terkait.

Dari segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi padabitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.

§  Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.

§  MIDI

Format audio satu ini lebih cocok untuk suara yang dihasilkan synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu akurat. File dengan format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.


Music