Dalam
fotografi digital, sensor menjadi komponen utama yang menggantikan tugas film
sebagai bagian yang menangkap gambar. Sekeping sensor tersusun atas jutaan
rangkaian dioda peka cahaya berukuran sangat kecil yang dinamakan piksel.
Banyaknya jumlah piksel pada sensor menunjukkan resolusi yang menentukan
seberapa detail sebuah foto bisa dihasilkan. Semakin tinggi resolusi dari
sebuah foto maka akan semakin besar ukuran cetak maksimalnya.
Sensor
merupakan rangkaian elektronik yang peka cahaya. Setiap piksel pada keping
sensor akan merubah intensitas cahaya yang mengenainya menjadi tegangan
listrik, dimana piksel yang mendapat cahaya terang akan menghasilkan sinyal
listrik tinggi sedangkan piksel yang kurang mendapat cahaya akan mengeluarkan
sinyal yang rendah. Tegangan dari sensor ini selanjutnya dirubah menjadi sinyal
digital dan siap diproses di tingkat selanjutnya di dalam kamera hingga
menghasilkan sebuah gambar.
Ukuran sensor dan resolusi
Umumnya
sensor kamera digital terbagi dalam dua kelompok ukuran, yakni ukuran kecil dan
ukuran besar. Sensor dengan ukuran kecil dijumpai di kamera ponsel dan kamera
saku hingga kamera prosumer. Sedangkan sensor dengan ukuran besar dijumpai di
kamera DSLR. Ukuran sensor ditentukan dari dimensi panjang dan lebar, dan
biasanya dijumpai dua macam standar apsek rasio dalam ukuran sensor, yaitu
format 4:3 dan format 3:2.
Sensor yang tergolong berukuran kecil
diantaranya :
- - Sensor ukuran 1/2.5 inci (5.7 x 4.3 mm)
- - Sensor ukuran 1/1.8 inci (7.2 x 5.3 mm)
- - Sensor ukuran 2/3 inci (11 x 8.8 mm)
Sedangkan sensor dengan ukuran besar
diantaranya :
- - Sensor Four Thirds (17 x 13 mm)
- - Sensor APS-C (22 x 15 mm)
- - Sensor APS-H (29 x 19 mm)
- - Sensor Full Frame (50 x 39 mm)
Resolusi
sensor sendiri menunjukkan seberapa banyak piksel yang terdapat pada sebuah
sensor, dimana kamera modern saat ini umumnya memiliki resolusi sensor yang
tinggi yaitu antara 8 mega piksel hingga 24 mega piksel. Sebuah sensor dengan
resolusi 10 mega piksel misalnya, memiliki 12 juta piksel yang tersusun dari
4000 piksel horizontal dan 3000 piksel vertikal.
Dalam
menjaga persaingan, produsen kamera terus meningkatkan jumlah piksel meski
ukuran sensor yang dipakainya tetap sama. Memang pada dasarnya resolusi sensor
tidak dibatasi oleh ukuran fisik sensor, sehingga boleh-boleh saja produsen
sensor membuat sebuah sensor berukuran kecil namun memiliki resolusi yang
tinggi. Demikian juga sebaliknya, ada kalanya sebuah sensor besar memiliki
resolusi yang tergolong rendah. Namun dalam mendesain sensor berukuran kecil
dengan jumlah piksel yang banyak, proses miniaturisasi yang dilakukan akan
menghadapi masalah utama yaitu kecilnya ukuran piksel yang bertugas menangkap
cahaya. Resiko ini menyebabkan sensitivitas sensor kecil lebih rendah daripada
sensor besar sehingga sensor kecil lebih mudah mengalami noise di ISO tinggi.
Maka itu resolusi sensor kecil kini mulai mencapai titik jenuh di 12-14 MP
sedangkan resolusi sensor besar bisa dibuat hingga 24 MP.
Pada
prinsipnya, resolusi sensor sendiri tidak berhubungan secara langsung dengan
kualitas foto. Resolusi sensor lebih tepat digunakan untuk menentukan resolusi
maksimal foto yang dihasilkan nantinya. Sebuah foto digital bila dilihat secara
detail merupakan mosaik yang dibentuk dari jutaan piksel dimana semakin banyak
pikselnya maka semakin detail fotonya. Sebuah foto dengan dimensi 3000 piksel
(sisi panjang) dan 2000 piksel (sisi pendek) menandakan foto tersebut memiliki
6 juta piksel (3000 x 2000 piksel) atau disebut 6 mega piksel (6 MP).
Kembali
ke urusan cetak mencetak foto, bila ingin mencetak foto dengan ukuran 4R saja,
maka dengan hanya memakai kamera resolusi 4 MP saja sebetulnya sudah sangat
mencukupi. Namun dengan memiliki kamera yang resolusinya lebih tinggi, kita
bisa melakukan pencetakan dengan ukuran yang lebih besar. Selain itu, foto
dengan resolusi tinggi memungkinkan kita melakukan cropping secara leluasa
dengan tetap menjaga hasil foto setelah cropping masih punya cukup detail.
Pedoman umum ukuran cetak maksimal dari foto
digital kurang lebihnya adalah :
- 6 MP : 12 x 18 inci
- 10 MP : 16 x 24 inci
- 16 MP : 20 x 30 inci
- 24 MP : 24 x 36 inci
Adapun
jenis file foto digital yang paling umum adalah berformat JPEG, sementara file
RAW adalah file asli dari sensor yang belum mengalami proses pengolahan gambar
di dalam kamera. Tidak semua kamera menyediakan format file RAW. File JPEG
merupakan file foto hasil proses di dalam kamera mulai dari pengaturan tone,
white balance, noise reduction hingga kompresi. Karena adanya kompresi itulah
maka file JPEG punya ukuran yang cukup kecil, meski harus dibayar dengan adanya
sedikit penurunan kualitas foto bila dibanding dengan file yang tidak
dikompres. Pada kamera modern, tersedia pilihan kualitas kompresi file JPEG,
biasanya ada tiga tingkatan :
- best/fine : kompresi rendah, kualitas foto tinggi, tapi ukuran file agak besar
- normal : kompresi sedang, kualitas foto baik, ukuran file sedang
- basic : kompresi tinggi, kualitas foto kurang baik, tapi ukuran file kecil
Jenis sensor
Sensor
pada kamera digital secara umum terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
- sensor CCD
- sensor CMOS
Sensor
CCD (Charged Coupled Device) merupakan sensor tipe analog yang telah lama
digunakan sebagai sensor kamera digital dan kamera perekam video dan memiliki
kualitas hasil foto yang amat baik. Prinsip kerja sensor CCD amat sederhana,
karena sensor ini hanya merubah intensitas cahaya yang mengenainya menjadi
nilai tegangan yang kemudian diproses menjadi data digital oleh rangkaian
Analog to Digital Converter (ADC) pada kamera digital.
Sementara
sensor CMOS (Complimentary Metal Oxide Semiconductor) merupakan sensor
berteknologi modern yang memiliki transistor di tiap pikselnya. Sensor CMOS
dibuat dengan konsep digital-chip sehingga keluaran dari sensor ini sudah dalam
bentuk data digital. Jadi kamera dengan sensor CMOS tidak lagi memerlukan
rangkaian ADC tersendiri, karena keluaran dari sensor CMOS bisa langsung masuk
ke prosesor kamera. Karena mekanisme kerja sensor CMOS lebih sederhana, sensor
jenis ini digunakan secara luas di kamera ponsel meski dengan kualitas hasil
foto pas-pasan. Seiring dengan kemajuan teknologi, sensor CMOS masa kini sudah
mampu menyamai kualitas dari sensor CCD dan telah dipakai di kamera kelas atas
seperti DSLR kelas pro. Salah satu keunggulan sensor CMOS adalah bisa dipakai
memotret burst dengan frame rate tinggi.
![]() |
Dari
uraian di atas tampak kalau sensor apapun jenisnya, karena hanya mengubah
besaran cahaya menjadi besaran tegangan, sebenarnya hanya mengenali informasi
terang gelap saja (atau bisa disebut dengan grayscale). Untuk bisa menangkap
informasi warna dari obyek yang difoto, sensor kamera digital perlu
dilengkapi dengan sebuah filter warna dengan pola warna dasar RGB (merah,
hijau dan biru) yang tersusun dengan pola seperti pada gambar disamping.
Kombinasi dari tiga warna dasar ini bisa menghasilkan banyak warna berkat
teknik interpolasi yang dilakukan di dalam kamera. (EM)
|
0 komentar:
Posting Komentar